Pages

05 Maret 2015

Jika Aku Adalah Aku, Dan Kamu Adalah Kamu, Maka Dimanakah Kita?

Logika, ilmu yang menempatkan otak sebagai titik tumpu adalah salah satu ilmu yang paling tua di dunia. Sillogisme adalah salah satu bagiannya. Jika A = B, dan B=C, maka A=C. Ya begitu sederhananya.
Kembali ke judul tulisan ini. Tertulis Jika Aku (A) adalah Aku (A). dan Kamu (B) adalah Kamu (B). Apakah mungkin Aku (A) adalah Kamu (B). [A=A, dan B=B, apakah A=B].

Lalu bagaimana dengan Kita (C)?
Apakah mungkin Aku (A) adalah Kita (C) atau Kamu (B) adalah Kita (C). [Apakah A=C, atau B=C].

Tentu Tidak boleh sesederhana itu.

Ada hal yang bisa dipetik dari sini. Bahwa Aku tidak boleh memaksa dirinya menjadi Kita. Begitu pula Kamu tidak boleh menganggap dirinya adalah Kita. Kita adalah Kita, memiliki sanad tersendiri dalam kalam hati antara aku dan kamu. Aku harus mengerti Kamu seakan menjadi sama, begitu pula Kamu harus mengerti Aku seakan menjadi sama. Barulah kemudian Aku dan Kamu bisa mencapai Kita. Kita takkan pernah ada jika kamu hanya menjadi kamu atau aku hanya menjadi aku. Singkirkan keegoisan aku dan kamu.

Logika sederhana kadang mengharuskan kita belajar dengan cara yang sederhana, karena kesederhanaan adalah fitrah bagi kita semua.

18 Maret 2014

Kita Dekat, Kita Bermusuhan

Pernahkah terpikir, siapa musuh kita sebenarnya. Enyahkan dahulu kata bijak bahwa musuh terbesar dan terdekat adalah diri kita sendiri. Saya tidak sedang menyusun kata mutiara. Yang saya maksudkan adalah musuh dalam bentuk nyata, ya musuh!

Untuk Apa Kita Bertikai

Pernahkah terpikir, mengapa manusia bisa memusuhi manusia lain, jika tidak karena perbedaan pendapat. Menurut saya perbedaan pendapat bukanlah sebab terjadinya permusuhan, melainkan pemaksaan terhadap perbedaan dari satu pihak ke pihak lainlah penyebab utamanya. Faktor lain yang mempengaruhi bisa jadi karena terjadinya rasa tidak nyaman, rasa terganggu atau perasaan terancam, nah kita namakan saja ini dengan faktor ketidaksukaan. Saya anggap kita sepakat dulu, kita bisa berdiskusi tapi tidak di tulisan ini. 

Lantas siapakah musuh anda saat ini?

16 Maret 2014

Melawan Takdir "Jab Tak Hai Jaan"


Sebuah film yang apik dirilis pada tahun 2012 diberi judul Jab Tak Hai Jaan (JTHJ), namun terus terang saya baru menontonnya baru-baru ini. JTHJ adalah film yang menceritakan Samar Anand (Shahrukh Khan) adalah penjinak bom profesional yang jarang menggunakan baju pelindung saat bertugas. Pada suatu hari dia menyelamatkan nyawa Akira (Anushka Sharma), cewek enerjik yang bekerja di Discovery Channel, saat tenggelam di laut. Dari pertemuan itu Akira mengetahui ada kisah cinta yang belum selesai antara Samar dengan wanita bernama Meera (Katrina Kaif) yang tinggal di London. Ah Tapi saya tidak sedang membuat sinopsis film ini, maka anda silakan saja melihat berbagai sumber lainnya, misalnya oleh kapanlagi.com.
Cinta Yang Tertunda

Film romantis ini memiliki berbagai kekuatan cerita, sampai-sampai Utpal Vaishnav menuliskan ada 7 hal yang dapat dipetik dari film ini, yaitu :
  1. Membuat jurnal harian yang isinya bisa tentang apapun yang kita lalui
  2. Menjalani hidup dengan bersungguh-sungguh
  3. Mencintailah tanpa alasan 
  4. Jangan menjadi penakut
  5. Dekat dan berpikir positif tentang Tuhan
  6. Ikuti kata hati
  7. Jadilah "The Man Who Cannot Die"

23 Juli 2013

Renungan Untuk Insan Akademis

Dimuat di Harian Banjarmasin Post Tanggal 13 Juni 2013




Universitas Negeri tertua dan terbesar di Kalimantan Selatan, Universitas Lambung Mangkurat, kembali mewisuda ribuan mahasiswanya pada hari Rabu (12/6) ini. Banyak orang bilang, tamat dari studi adalah keluar dari satu permasalahan, namun akan kembali masuk kedalam masalah dan pertanyaan baru : mau jadi apa setelah ini?

Sumber data dari BPS dan telah diamini oleh Menakertrans RI, Muhaimin Iskandar, disampaikan bahwa sampai dengan Februari 2013 tercatat total pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 7,17 Juta orang dan sekitar 765.480 orang diantaranya lulusan akademi dan universitas. (Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Mei 2013). Berdasarkan fakta tersebut maka tidak dapat disanggah bahwa tingkat pendidikan tidak menjamin seseorang terhindar dari pengangguran.

31 Desember 2012

Menyambut Hari Yang Lebih Baik

Dalam tulisan ini saya tidak akan mengadili sikap orang yang pro ataupun kontra terhadap perayaan atau tidak ikut perayaan tahun baru masehi. Namun yang jelas memang tidak ada ajaran dalam Islam merayakan tahun baru masehi, bahkan dalam menyikapi tahun baru masehi pun kita dituntun untuk banyak berdoa, bermuhasabah dan introspeksi diri, bukan dengan kegiatan duniawi semata. Tapi sebagai warga di negara yang mendasarkan atas persatuan, maka tidak dapat dipaksakan kehendak salah satu pihak, baik yang ingin maupun tidak ingin merayakan. Mari kita bersikap lebih moderat dan cerdas.

Bagi saya, pergantian tahun baik hijriyah masehi atau bahkan pergantian kalender maya sekalipun pada hakikatnya adalah melangkah maju. Dari satu hari ke hari berikutnya. Dari hari kemarin menuju hari ini, lalu dari hari ini menuju esok dan seterusnya.



Saya teringat, bahwa Rasulullah SAQ pernah bersabda, "barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung, barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi, barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia adalah orang yang celaka". (Lihat Mafatihul Ghaib, 25/165, Al Lu’lu’Ar Marshuu’ No. 530, Al Mashnu’fi Ma’rifatil hadits Al Maudhu’, 1/174). Beranjak dari hadits inilah semestinya menjadi pedoman bagi kita untuk menyikapi pergantian tahun masehi dari 2012 ke 2013. 

Dari hadits tersebut, kita diajarkan untuk menjalani hari demi hari dengan baik, dari setiap hari ke hari itu semakin baik. Peringatan Rasulullah bahwa menjalani hari yang sama dengan hari kemarin itu sudah dikategorikan sebagai kerugian, apalagi kalau besok lebih buruk? Naudzubillah

Hari apapun besok, senin selasa rabu kamis jumat sabtu minggu, pergantian bulan apapun, pergantian tahun atau kalender apapun, selayaknya kita tanggapi dengan bijak dan berkomitmen ketika mentari bersinar lagi, HARI INI HARUS LEBIH BAIK :)




31 Oktober 2012

Pemilukada Kalsel, Siapkah?

Re-Publish Tulisan Jadul (part 8)
Ini adalah tulisan yang pertama kali saya kirim ke Harian Umum Radar Banjarmasin, dan dimuat di kolom Opininya pada tanggal 25 Maret 2010

Hajatan besar rakyat Kalimantan Selatan, yaitu pemilihan umum kepala daerah baik di tingkat provinsi maupun beberapa kabupaten / kota akan dilaksanakan kurang dari 2 bulan lagi. Namun apakah kita sudah siap melaksanakan suksesi pemimpin daerah kita ini?

Sebagai panitia penyelenggara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) beserta turunannya merupakan pihak yang menjadi sorotan perihal kesiapan melaksanakan gelaran 5 tahunan ini. Banyak perhatian yang tertuju, baik berupa kritik maupun saran yang berasal dari akademisi, pengamat politik, LSM/ NGO, tokoh pers dan lain – lain yang merupakan bukti bahwa mereka turut peduli akan kesuksesan Pemilukada 2010 ini.